Geger! Ambulan Di Lumajang Digunakan untuk Angkut Kambing
2 min read
Ituaja.com – Ambulan biasanya diperuntukkan untuk keadaan darurat, mengantarkan pasien dari suatu tempat menuju rumah sakit. Namun, di Kabupaten Lumajang ada kasus ambulan desa malah digunakan untuk mengangkut kambing dari pasar hewan.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (26/6). Dalam video yang beredar di media sosial, ambulan milik Desa Sukerojo, Kecamatan Kunir, kedapatan digunakan untuk mengangkut dua ekor kambing.
BACA JUGA :
- Polusi Udara Dapat Meningkatkan Risiko Kematian Pasien Virus Corona
- Ditanya Uang Jajan Bulanan untuk Istrinya, Raffi Ahmad: Jawab Jujur RP200 Juta
- Taman Safari Mempersiapkan Pendaftaran Tiket Online, Batasi Pengunjung dari Jakarta
Unggahan itu kemudian viral dan mengundang orang nomor dua di Kabupaten Lumajang buka suara. Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, merespons keras tindakan itu dan akan memeriksa kepala desa terkait peristiwa itu.
“Ambulan desa yang digunakan untuk mengangkut kambing sementara ditarik dulu dan kepala desa akan diperiksa inspektorat,” kata Indah dikutip dari Antara, Minggu (28/6).
“Nanti camat harus melakukan pembinaan, agar tidak terulang kembali kejadian yang memalukan tersebut,” sambungnya.
Sementara, di akun media sosialnya, Indah juga mengomentari perihal peristiwa ambulan yang membawa kambing tersebut. Ia geram atas tindakan itu, dan memperingatkan seluruh kepala desa di wilayah pemerintahannya agar tak melakukan hal serupa.
“Hari ini beredar foto ambulan desa membawa kambing, perilaku berpemerintahan yang menyimpang dan mencoreng etika. Peringatan untuk seluruh kepala desa agar tidak melakukan hal-hal seperti ini,” tulis Indah.
Ia menilai perilaku tersebut sudah tidak sesuai dengan yang seharusnya. Ia menyebut, sejatinya pemerintah bekerja untuk melayani masyarakat dengan memberikan pelayanan terbaik, bukan sebaliknya.
Ia pun menjelaskan, pemberian mobil ambulan di setiap desa merupakan program satu desa satu ambulan untuk mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan kesehatan.
“Program itu pernah mendapatkan apresiasi dari Kementerian Kesehatan R.I, sehingga seharusnya dioptimalkan untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.