Didesak Massa Aksi Untuk Tolak Omnibus Law, Ini Jawaban Edy Rahmayadi
2 min read
Ituaja.com – Ratusan Massa dari Aliansi Nasional Anti Komunis Negara Kesatuan Republik Indonesia (ANAK NKRI) menggelar unjuk rasa ke Kantor Gubernur Sumatra Utara untuk menolak adanya Undang-Undang (UU) cipta kerja Omnibus Law
Dalam Orasinya, Koordinator ANAK NKRI Sumut Tumpal Panggabean meminta agar Gubsu Edy Rahmayadi menyatakan sikap untuk menolak UU Ciptaker ini
Menurutnya, sikap gubernur sangat penting agar mengetahui apakah sang Gubernur berpihak kepada rakyatnya.
Baca Juga : Begini Sejarah Hari Tanpa Bra yang Diperingati Setiap 13 Oktober

“Kita kan ingin melihat gubernur umat ini,gubernur rakyat ini, apakah pada saat seperti situasi ini bagaimana responnya,” ujar Tumpal.
Tumpal berharap Edy Rahmayadi bisa memberikan sikap yang tegas. Seperti yang dilakukan kepala daerah di berbagai tempat.
Keberpihakan pemimpin daerah sangat diperlukan di tengah tensi penolakan Omnibus Law yang semakin menguat belakangan.
“Kalau Gubernur tidak menyampaikan sikap dengan tegas tetntu menjadi tanda tanya bagi rakyat. Biar rakyat yang melihat, biar buruh yang menilai seperti apa sikapnya. Gubernur-gubernur lain kan sudah menyampaikan sikap. Jelas semua sikapnya dan tegas menolak,” ujarnya.
Baca Juga : Cegah Praktik Korupsi, Tiongkok Hukum 16.731 Pejabat yang Boros dan Bergaya Hidup Mewah

Selang beberapa saat, Usai melaksanakan salat ashar, Edy Rahmayadi kemudian menjumpai para demonstaran.
“Kalau saya diarahkan ngomong soal Omnibus Law, tak ada yang bisa saya bilang. Karena dari dua hari lalu, dicari barang itu tidak ada. Orang ribut semua kesana kesini, tapi barangnya gak ada. Untuk itu, nanti setelah ada baru kita diskusikan,” ujarnya.
Baca Juga : Korban Penipuan Situs Prakerja Diimbau Lapor Polisi
Sebelumnya, Edy Rahmayadi akan membentuk Kelompok Kerja (Pokja) yang berisi akademisi, pemerintah dan kalangan buruh untuk membahas Omnibus Law Cipta Kerja. Hasil diskusi dan pembahasan Pokja nantinya akan diserahkan ke presiden.

“Percayakan sama saya, tidak ada rakyat yang disengsarakan oleh siapapun, terkhusus Sumatra Utara,” pungkasnya.
Setelah Edy Rahmayadi turun, massa pun perlahan membubarkan diri. Mereka kembali berkonvoi ke Masjid Raya Al Mashu.n